Senin, 17 Oktober 2011

Paradigma Psikologi Kepribadian Psikoanalisis

DEFINISI KEPRIBADIAN
Kepribadian memiliki banyak arti karena memiliki perbedaan sudut pandang para ahli yang didasarkan dari hail penelitian, cara pengukuran, maupun teori yang dikemukakan.
Definisi kepribadian menurut beberapa ahli sebagai berikut:
1.   Koswara (1991) dalam pengertian sehari-hari, kepribadian adalah bagaimana individu menampilkan dan menimbulkan kesan bagi individu lain
2. Allport (1937), kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem-sistem psikofisis di dalam individu yang menentukan penyesuaian yang khas terhadap lingkungannya.
3.    Maramis (1999), kepribadian adalah keseluruhan pola pikiran, perasaan, dan perilaku yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi yang teru-menerus terhadap hidupnya.
4.       Freud yang dikutip oleh koswara (1991, kepribadian adalah suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem, yakni id, ego, dan superego.
Jadi, kepribadian meliputi segala corak tingkah laku idividu yang terhimpun dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap diri sendiri dan lingkungan sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi individu itu.

TEORI PSIKOANALISIS 
Sigmund Freud adalah seorang Austria keturunan Yahudi dan pendiri aliran psikoanalisis dalam psikologi. Ia lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg, Moravia, yang sekarang dikenal sebagai bagian dari Republik Ceko.
Psikoanalisis adalah gerakan yang mempopulerkan teori bahwa motif tidak sadar mengendalikan sebagian besar perilaku. Freud tertarik pada hipnotis dan penggunaannya untuk membantu penderita penyakit mental. Ia kemudian meninggalkan hipnotis untuk asosiasi bebas dan analisis mimpi guna mengembangkan sesuatu yang kini dikenal sebagai “obat dengan berbicara”. Hal-hal seperti ini menjadi unsur inti Psikoanalisis. Sebagai aliran psikologi, psikoanalisis banyak berbicara mengenai kepribadian, khususnya dari segi struktur, dinamika, dan perkembangannya.
Menurut Freud psikoanalisis mempunyai tiga arti Bertens 1979 yaitu:
1. untuk menunjukkan suatu metoda penelitian terhadap proses-proses psikis yang sebelumnya hampir tidak terjangkau oleh penelitian ilmiah;
2.  untukmenunjukkan suatu teknik untuk menyembuhkan gangguan-gangguan jiwa yang dialami pasien neurosis;
3.  untuk menunjukkan seluruh pengetahuan psikologis yang diperoleh melalui metoda dan teknik tersebut.  
a. Struktur Kepribadian
Menurut Freud (Alwisol, 2005:17), kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yaitu: sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious).
 Pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model struktural yang lain, yaitu das Es, das Ich, dan das Ueber Ich yang memiliki asal, aspek, fungsi, prinsip operasi, dan perlengkapan sendiri.
 
1. das Es (the Id) 
Adalah aspek biologis kepribadian yang paling dasar, sistem didalamnya terdapat naluri-naluri yang merupakan faktor bawaan. Das Es berfungsi untuk mempertahankan konstansi, maksudnya membawa seseorang dari keadaan yang tidak menyenangkan menjadi menyenangkan sehingga prinsip bekerjanya das Es adalah pleasure principle.
untuk mencapai tujuannya das Es memiliki dua macam proses, yaitu :
a. Tindakan-tindakan refleks adalah suatu bentuk tingkah laku atau tindakan yang mekanisme kerjanya otomatis dan segera.
b.  Proses primer yaitu dengan membentuk bayangan dari objek tertentu yang bisa mengurangi ketegangan.
2. Das Ich (the ego) 
Adalah aspek psikologis dari kepribadian yang terbentuk melalui hasil interaksi individu dengan realitas. Dalam aspek ini individu diarahkan pada kenyataan. Adapun proses yang ada pada das Ich yaitu proses sekunder (secondary process) yang bertindak sebagai penunjuk bagi kenyataan dan berperan sebagai penguji kenyataan atau reality tester serta dalam memainkan peranannya.
 das Ich melibatkan fungsi psikologis yang tinggi yaitu fungsi intelektual (Koeswara, 1991:34).


 3.  Das Ueber Ich (the super ego)
Adalah aspek sosiologis dari kepribadian yang berisi nilai-nilai atau aturan-aturan yang sifatnya normative. Menurut Freud Das Ueber Ich terbentuk melalui internalisasi nilai-nilai dari figur yang berperan, berpengaruh atau berarti bagi individu.
 aspek kepribadian ini berfungsi sebagai :
 a. pengendali das Es agar dorongan-dorongan das Es disalurkan dalam bentuk aktivitas yang dapat diterima masyarakat;
 b.  mengarahkan das ich pada tujuan-tujuan yang sesuai sengan prinsip moral;
 c.  mendorong individu pada kesempurnaan.
Dalam menjalankan  tugasnya das Ueber Ich dilengkapi dengan conscientia atau nurani dan egoideal.
b.  Dinamika Kepribadian
 Menurut Freud, dinamika kepribadian adalah bagaimana energi psikis didistribusikan dan dipergunakan oleh das Es, das Ich, dan das Ueber Ich.
Menurut Freud, mekanisme pertahanan ego (ego defence mechanism) sebagai strategi yang digunakan individu untuk mencegah kemunculan terbuka dari dorongan-dorongan das Es maupun untuk menghadapi tekanan das Ueber ich atas das Ich, dengan tujuan kecemasan yang dialami individu dapat dikurangi atau diredakan (Koeswara, 1991:46).
 7 macam mekanisme pertahanan ego menurut Freud adalah sebagai berikut :
1) Represi, yaitu mekanisme yang dilakukan ego untuk meredakan kecemasan dengan cara menekan dorongan-dorongan yang menjadi penyebab kecemasan tersebut ke dalam ketidaksadaran;
2)  Sublimasi, untuk mencegah atau meredakan kecemasan dengan cara mengubah dan menyesuaikan dorongan primitif das Es yang menjadi penyebab kecemasan kedalam bentuk tingkah laku yang bisa diterima dan bahkan dihargai masyarakat;
3) Proyeksi, pengalihan dorongan, sikap, atau tingkah laku yang menimbulkan kecemasan kepada orang lain;
4) Displacement, pengungkapan dorongan yang menimbulkan kecemasan kepada objek atau individu yang kurang berbahaya dibanding individu semula;
5) Rasionalisasi, upaya individu memutarbalikan kenyataan yang mengancam ego melalui dialih tertentu yang seakan-akan masuk akal;
 6) Pembentukan reaksi, upaya mengatasi kecemasan karena individu memiliki dorongan yang bertentangan dengan norma, dengan cara sebaliknya;
7) Regresi, upaya mengatasi kecemasan dengan bertingkah laku yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangannya.
 c. Perkembangan Kepribadian
1) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
- Kematangan, adalah pengaruh asli dari dalam diri manusia.
- Cara mengatasi ketegangan, ketegangan timbul karena adanya frustasi, konflik, dan ancaman. Upaya mengatasi ketegangan melalui cara identifikasi, sublimasi, dan mekanisme pertahanan ego.
2) Tahap-tahap perkembangan kepribadian         
  1. Fase oral (oral stage) : usia 0-18 bulan. Bagian tubuh yang sensitif terhadap rangsangan adalah mulut;
  2.  Fase anal (anal stage) : usia 18 bulan - 3 tahun. Bagian tubuh yang sensitif adalah anus;
  3. Fase laten (latencystage) : usia 6 tahun - masa pubertas. Pada fase ini dorongan seks cenderung bersifat laten atau tertekan;
  4. Fase genital (genital stage) : masa pubertas - selanjutnya. Pada masa ini individu telah mengalami kematangan pada organ reproduksi.
    Sumber Referensi :
    - Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
    - Alwisol. 2005. Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang
    - Suryabarata, Sumadi. 2005. Psikologi Kepribadian. Jakarta: CV Rajawali
    - Koeswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: Eresco.
    - Semiun, Yustinus. 2006. Teori Kepribadian & Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta: Kanisius.
    - Boeree. C. G. 1997. Personality Theories: melacak kepribadian Anda Bersama Psikolog Dunia ( alih bahasa: Inyiak Ridwan Muzir). Yogyakarta: Primashopie



    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar